Analisis sosial pada kegiatan darmawisata 2022
Jumat, Maret 25, 2022
kamis (24/3/22)
Deskripsi
- telah ada sejak jaman buyut, kisaran tahun 1960 an
- biasa disebut darmawisata, warisan budaya leluhur
- transformasi bahasa kekinian disebut rihlah wa ziarah
- pusat darmawisata di maqbaroh al karomah, rumah, tajug, rumah warga
- usai tahlilan, kiyai, ustadz, dan khotimin ditempatkan di rumah Ny. Latifah, santri umum dan masyarakat ditempatkan di Tajug
- kegiatan darmawisata sejatinya milik masyarakat, khususnya yang memiliki keluarga dimakamkan di maqbaroh al karomah, bukan milik individu atau kelompok
- namun dalam prakteknya, masih dianggap milik pribadi, hal ini ketikda pada momen pelaksanaan, dibebankan kepada individu.
Darmawisata adalah kegiatan ziarah keliling dari suatu maqbaroh ke maqbaroh, terdiri dari rombongan santri, khotimin, ustadz, kiyai dari pesantren kempek kecamatan gempol.
Rombongan ziarah bermula dari pesantren kempek, berakhir di Blok Dukumire Desa Galagamba Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon.
Rute ziarah
- berangkat dari pesantren kempek, sekitar pukul 08.00 wib,
- menuju maqbaroh desa Kedongdong Susukan,
- maqbaroh di Pesantren Raudlatut Tholibin Desa Babakan Ciwaringin,
- maqbaroh Jenun Arjawinangun,
- maqbaroh Kiyai Tarmidzi atau Kyai Marzuki blok Nagrog,
- maqbaroh Al Karomah blok Dukumire Galagamba Ciwaringin,
- kembali ke pesantren Kempek, sekitar pukul 14.00 wib
Ribuan santri, ratusan kendaraan motor dan mobil, memadati area parkiran maqbaroh kiyai Tarmidzi, sebagian besar dialihkan menuju maqbaroh Al Karomah.
sebelumnya, rute ziarah dari Desa Babakan langsung ke maqbaroh kyai kiyai tarmidzi dan maqbaroh al karomah, langsung ke maqbaroh Jenun Arjawinangun
Nasab
Mabaroh kiyai Tarmidzi dengan Maqbaroh Al Karomah memiliki nasab yang kuat, dari sumber terpercaya, Kiyai Tarmidzi adalah anak dari Kiyai Marzuki (Maqbaroh Nagrog), Nyai Aisyah adalah anak dari kyai Marzuki (Maqbaroh Al Karomah).
kilas balik darmawisata
2008, Generasi leluhur
- yang dilakukan generasi leluhur adalah
- menyambut rombongan kiyai, ustadz, khotimin, santri umum, masyarakat peziarah sejak datang, saat tahlilan, usai tahlilan
- rombongan khusus diarahkan ke rumah Ny. Latifah Ahsan
- lainnya diarahkan ke Tajug, rumah masyarakat sekitar untuk istirahat dan menikmati jamuan ala kadarnya
2009, Momen kesedihan 1
Kegiatan darmawisata pada bulan Agustus, bersamaan dengan itu, Ny. Latifah binti Moh Soleh Sabrawi mengalami sakit parah, sehingga tidak bisa menyambut kehadiran rombongan kiyai, santri, khotimin, masyarakat, dari pesantren kempek gempol.
hilang percaya diri
Kondisi fisik yang membuatnya hilang kepercayaan diri untuk keluar dari kamar atas sakit kulit dan diabetes basah, efek dari luka bekas menginjak kaleng obat nyamuk. namun, semua itu sama sekali tidak berpengaruh pada lancarnya kegiatan darmawisata
2010, Momen kesedihan 1
Kegiatan darmawisata pada Juli, Bapak Ahsan, usai ditinggal pergi selamanya oleh Ny. Latifah pada Desember 2009, menyambut rombongan dari pesantren kempek, dalam kondisi tidak sehat, namun sama sekali tidak berdampak pada penyambutan rombongan darmawisata.
2011, generasi ke generasi
Bapak Ahsan, telah memberikan contoh dan tauladan kepada masyarakat luas, khususnya masyarakat sekitar.
2012, Generasi transisi
2012, disebut generasi transisi karena ditahun ini, tepatnya bulan Juni, bapak Ahsan berpulang ke pangkuan ilahi. kegiatan darmawisata dilaksanakan pada bulan Juli, diteruskan anak-anaknya, berdekatan dengan 40 hari kepergiatan almarhum.
Laeliyah anak ke 2 dari bapak Ahsan dan Ny. Latifah mengambil alih pengelolaan darmawisata, dibantuk masyarakat sekitar, dan saudara senasab.
sempat berfikir untuk tidak ada lagi kegiatan darmawisata di maqbaroh al karomah, namun hasil kesepakatan keluarga agar tetap diadakan.
Tak ada penyambutan
- sebenarnya para peziarah yang terdiri dari unsur santri dan masyarakat tidak mempermasalahkan penyambutan
- namun, bagi masyarakat setempat sangat tergugah atas kedatangan ribuan peziarah dari santri pesantren kempek ke Daerah Dukumire Galagamba
- tak ada anggaran khusus, hanya spontanitas kekompakkan masayarat setempat menyambut peziarah
- berbeda bagi tamu rombongan kyai, santri khotimin, yang dipusatkan pada rumah tertentu, sebagai persinggahan setelah melakukan rute perjalanan ziarah
2013, 2014 terulang 2012
Atas pertimbangan anggaran pribadi yang kurang memungkinkan, berfikir untuk ditiadakan, meski akhirnya tetap ada darmawisata, jamuan bersumber dari masyarakat umum, keluarga besar.
pusat jamuan ditempatkan di rumah almarhumah Ny. Latifah Ahsan.
2015, Generasi baru
Atas pertimbangan kondisi rumah Ny. Latifah yang sudah rapuh dan banyaknya rombongan santri, diputuskan bahwa pusat jamuan untuk rombongan tamu khusus, dipindahkan ke rumah Zubaidah, adalah menantu pertama dari almh. Ny. Latifah Ahsan, kebetulan lokasi bersebelahan.
sebelumnya, pernah juga berfikir untuk mentiadakan darmawisata, atas pertimbangan banyak hali. meski akhirnya, tetep dilaksanakan.
2016 dan 2017
masih menggunakan penyambutan sederhana, lokasi di maqbaroh masih menggunakan terpal milik warga, untuk menutupi sorotan cahaya matahari, karena disaat ziarah, seringkali bertepatan dengan waktu dhuhur.
begitupun, dirumah singgah, menggunakan penyanggah cahaya matahari masih menggunakan terpal seadanya milik warga.
mulai modern
2018 dan 2019
- mulai di tahun ini, kegiatan darmawisata sudah menggunakan tulisan berbentuk spanduk
- anggaran diambil dari dana pribadi
- tulisan spanduk seperti, area parkir, agenda acara, parkiran motor, kata-kata ucapan selamat datang dan selamat jalan, jadwal acara, parkiran khusus kiyai, petunjuk arah, penempatan tamu undangan, dan lain sebagainya
- sehingga lebih tertib dan terarah
- 3 Mei 2019, kegiatan darmawisata
- dimotori oleh Manajemen Doamimi
Generasi Covid 19
2020, Dramatis
- semula tidak ada kegiatan darmawisata, tahun ini disebut darmawisata dramatis, karena mendapatkan pemberitahuan adanya darmawisata persis di hari H, pada pagi hari.
- kegiatan darmawisata dilakukan pada jam 12 siang
- meski mendadak dan mendesak namun kekompakkan warga setempat masih dapat diandalkan
- sehingga masih bisa memberikan sambutan bagi para peziarah
2021, tidak ada darmawisata, karena covid 19 varian delta sedang memuncak
2022, kembali era jadul
- tidak seperti tahun 2018 dan 2019 yang serba terarah dan tertib
- penyambutan dilakukan seadanya
- hanya menggunakan terpal pengayom bagi para peziarah sebanyak 1 terpal, itupun dipasang di pagi hari pada hari H secara mendadak
- semula direncanakan menggunakan 10 tenda, masing-masing ditempatkan di maqbaroh sebanyak 5 tenda, dirumah singgah 4 tenda, di dapur 1 tenda
- namun semua itu diluar rencana
- terjadi salah paham, banyak yang memahami bahwa kesemuanya ditanggung sohibul hajat
- menggunakan tenda pinjaman dari tajug sadar sebanyak 3 lokal tenda
- tak ada tulisan kata atau ucapan berupa sepanduk atau apapun
- kekompakkan dan kesadaran warga semakin meningkat dari tahun sebelumnya
- sehingga dapat memberikan bantuan berupa layanan dan jamuan bagi para peziarah
- semua dilakukan sukarela atas dasar kesadaran masing-masing
hasil akhir
- bahan evaluasi untuk momen berikutnya
- menumbuhkan kesadaran atas kerjasama dan koordinasi
- meningkatkan kekompakkan bagi keluagara besar yang memiliki pemakaman di maqbaroh al karomah
- tidak membebankan sarana prasarana hanya kepada individu, karena bagaimana pun juga banyak keluarga besar yang ingin sanak saudara dimakamkan di maqbaro al karomah, namun ketika memiliki hajatan besar berupa penyambutan tamu dan peziarah seolah menjadi tanggung jawab individu
analisis masalah
- kurang menyadari atas hajatan bersama untuk penyambutan para peziarah
- masih nyaman dengan melimpahkan sarana prasarana kepada individu sohibul hajat
solusi
- lakukan sosialisasi pakai spanduk di pasang di maqbaroh
- lakukan kerjasama dengan keluarga besar
- berikan edukasi khusus nya bagi keluarga besar bahwa darmawisata adalah bukan hajat individu
- melaikan hajat bersama
kesimpulan
- darmawisata bukan hajat individu
- melainkan hajat masyarakat dukumire
- khususnya bagi yang memilik sanak famili yang dimakamkan di maqbaroh al karomah
- kesadaran keluarga besar masih sangat minim terhadap penyambutan para peziarah
Galeri
ziarah para santri dan masyarakat |
Related Posts